Medan, UMSU MRADIO FM - Wah, Teman Anak Muda... beberapa daerah di Indonesia ternyata baru-baru ini digegerkan dengan sebaran Leptospirosis. Nah, kabarnya orang yang terjangkit penyakit ini biasanya menderita demam tinggi, flu, batuk, hingga beberapa sakit di bagian tubuh lainnya.
Bahkan, kasus
Leptospirosis ini sudah muncul di delapan provinsi. Mulai dari Banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Timur,
Kalimantan Utara, dan Maluku. Kini, penyakit ini menjadi atensi seluruh
pemerintah daerah. Termasuk Pemerintah Kota Medan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian
dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan
Muthia N menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan kasus Leptospirosis
di Kota Medan. Namun, Dinkes akan terus melakukan sosialisasi
kepada masyarakat tentang bahaya penyakit hingga pencegahannya.
Sosialisasi yang dilakukan pemerintah
yaitu dengan menyebar surat edaran. Selain itu, juga melakukan penyuluhan
dari tingkat kecamatan hingga kelurahan. Muthia juga menghimbau agar masyarakat kota Medan selalu hidup bersih dan sehat.
Kasus Leptospirosis terjadi di 7 provinsi pada 2018. Antara lain Banten 104 kasus dengan 26 kematian, DKI Jakarta 11 kasus dengan 2 kematian, Jawa Barat 2 kasus tanpa angka kematian, dan DIY 186 kasus dengan 16 kematian.
Kasus Leptospirosis di Jawa Tengah
tercatat paling tinggi dengan 427 kasus dan 89 kematian. Kemudian Jawa
Timur ada 128 kasus dengan 10 kematian, serta Maluku ada 5 kasus dengan 2
kematian.
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk spiral
yang disebut Leptospira Interrogans. Bakteri ini terkandung di dalam air
kencing, darah, atau jaringan dari hewan pengerat. Seseorang bisa
terjangkit karena bersinggungan dengan sumber-sumber yang terinfeksi.
Hewan yang paling sering menularkan
leptospirosis di antaranya sapi, babi, anjing, kucing, tikus dan hewan
pengerat lainnya. Jika tak cepat ditangani, leptospirosis dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (peradangan selaput di sekitar
otak dan tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan dan bahkan
kematian.
Tingkat bahayanya serupa flu. 10
Persen dari kasus ini menunjukkan tingkat sangat parah. Gejala yang
cukup parah ditandai dengan nyeri dada serta pembengkakan pada lengan
dan kaki. Sehingga penderita memerlukan perawatan di rumah sakit.
Penyakit ini baru mulai memunculkan
gejala dalam dua minggu. Dalam beberapa kasus bahkan tandanya tidak
muncul setelah sebulan atau malah tak menunjukkan gejala sama sekali.
Infeksi leptospirosis menyerang sangat cepat. Dimulai dengan demam yang
bisa mencapai 40 derajat Celsius.
Jangan lewatkan Talkshow bersama Kabid P2P dengan narasumber Dr. Muthia N pada Rabu, 20 Februari 2019 pukul 13:00 WIB di 91,6 UMSU MRadio FM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar